Libur tahun baru ini aku dan Afiza ikutan
abinya mudik ke Kandangserang. Daerah pegunungan yang lebih dingin ketimbang Paninggaran,
tempat aku tinggal. Disana dinginnya lebih karena anginnya yang banyak. Bbrrrrr
gitu. Disana 5 hari lumayan kerepotan karena Afiza susah sekali makan kalo sama
umminya. Kalo sama eyangnya mending ada makanan yang masuk meski sedikit.
Mungkin karena makannya nggak doyan dan
cuaca disana yang lebih dikit, Afiza jadi teraba anget badannya dan pup sedikit
berkali-kali. Aku masih belum khawatir karena Afiza masih mau mimik asi. Pulang
dari rumah eyangnya naik sepeda motor ditemani hujan tapi masih aman karena aku
pakai jas hujan. Sampai di rumahpun Afiza terlihat aktif seperti biasa.
Malam harinya Afiza cukup membuat ummi dan
abinya begadang. Dari mulai jam 8 sampai pagi Afiza tidur sebentar, kira-kira
paling lama 30 menitan kemudian bangun lagi. Begitu terus ditambah rewel dan
muntah berkali-kali. Badannya teraba biasa, nggak panas. Malam berikutnya
seperti itu hanya intensitas bangun dan rewelnya nggak sebanyak seperti malam
sebelumnya.
Hari berikutnya Afiza demam tapi intensitas
muntahnya jauh berkurang, paling sekali dua kali saja dalam sehari. Setelah dua
hari demam, aku coba periksa ke puskesmas, hanya dikasih obat penurun panas.
Aku masih agak tenang karena meski rewel,
Afiza masih mau makan dan mimik asi. Prinsipku, ketika Afiza sakit, lebih
sering ngasih asi dan suplai makanan bergizi. Sambil dipantau terus jika demam
lebih dari 3 hari baru deh perlu obat. Jadi obat penurun panas dari puskesmas
nggak sempat aku kasihkan karena di hari ketiga Afiza sakit, demamnya udah
turun.
Jadi setelah demamnya turun, di muka,
punggung dan dada Afiza terlihat bercak merah. Aku bar nyadar waktu mau mandiin
Afiza. Mulai khawatir nih, jangan-jangan campak. Tapi setelah Tanya bidan,
nggak papa, itu muncul karena panasnya sudah turun. Search di internet, itu namanya
roseola infantum. Bercak merah yang muncul setelah demam. Dan b\hilang dengan
sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Kalau campak, bercak merah muncul sebelum
badan demam. Nama penyakitnya bagus ya. Ini nih info lengkapnya.
Jadi, buibu ketika menghadapi anak sakit,
pertama yang kudu dilakukan adalah stay cool, tenang dan tak usah panik, tetap
berpikir positif. Seperti halnya ketika sakitnya demam. Jadi ketika anak
demam, panas batuk pilek, cukup beri air minum yang banyak, jika masih asi,
lebih sering kasih asi. Selain itu berikan makanan bergizi buah-buahan dan
sayur. Jika dalam 3 hari demam tak turun, baru deh beri obat penurun panas
jenis pamol jangan yang mengandung ibuprofen karena mempengaruhi kerja organ
pencernaan. Makanya kalau demam kemudian diobati dengan ibuprofen, seringnya
jadi muntah.
Caraku ini sebenarnya aku tiru dari
cara yang dokter di Negara maju lakukan.
Tak terburu-buru memberi obat kepada anak. Tapi tetap memantau bagaimana
kondisi demamnya ya buibu. Bagaimanapun ibu lebih memahami anaknya.
"Jangan engkau mengecam demam karena itu bisa menghapuskan dosa-dosa manusia seperti api hilangkan noda pada besi" (HR Muslim)
“Tidak ada penyakit yang menimpaku yang lebih aku sukai daripada demam, sebab demam merasuk setiap organ tubuhku, dan Allah Swt akan mengaruniakan pahala bagi setiap organ tubuh yang diserang sakit” (Abu Hurairah)
“Tidak ada penyakit yang menimpaku yang lebih aku sukai daripada demam, sebab demam merasuk setiap organ tubuhku, dan Allah Swt akan mengaruniakan pahala bagi setiap organ tubuh yang diserang sakit” (Abu Hurairah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar