Pasca operasi, aku dan buah hatiku belum bisa dirawat
gabung. Hanya abinya yang memberi laporan sudah mentahnik dekbay dan
mendengarkan adzan di telinganya. Belum bisa dirawat gabung karena masih gumoh.
Mungkin tak sengaja minum air ketuban saat proses persalinan yang macet. Padahal
tak sabar ingin menyusui dekbay. Dengan terpaksa dekbay dikasih susu formula. Hari
ketiga Alhamdulillah, bisa menyusui dengan lancar.
Sepekan setelah lahir, dekbay sepakat kami beri nama AFIZA
DIFA TAQIYYA. Afiza = penjaga Qur’an. Difa = gabungan dari nama abi dan uminya
(DIdik FArida), bisa juga berarti bertahan. Taqiyya = taqwa. Jadi nama sebagai
doa, berharap sekali kelak anak kami menjadi penjaga Qur’an (tidak hanya
menghafalkannya tapi juga mengamalkan kandungan Al Qur’an) yang bertahan untuk bertaqwa.
Tugas selanjutnya adalah ngASI, memberi asi buat afiza. Semangat
sekali aku untuk bisa asi eksklusif meski di awal kelahirannya harus sufor dulu
skitar 100 ml. Selanjutnya niat banget ASI sampe usia afiza 6 bulan.
Bukan hal yang mudah untuk asi eksklusif. Yang membuat tidak
mudah karena dukungan keluarga yang kurang. Tapi karena sudah niat banget, asi
juga lancar, jadi telinga kudu kebal sama saran simbah dan auntie-nya untuk
kasih sufor. Yakin aja, punya asi yang cukup untuk afiza.
Meski itu artinya musti mau repot dan keluar biaya buat beli
perlengkapan biar afiza tetap dapat asi walaupun aku jauh darinya. Tapi kalau
dihitung-hitung, sama aja dengan tambahan sufor juga nguras kantong. Belum lagi
fakta kandungan gizi sufor tak sebanding dengan asi.
Berikut ini aku siapkan demi menyediakan asi buat afiza
kalau aku jauh darinya:
1.
1. Kulkas
Aku beli kulkas 1 pintu, merk polytron
beleza. Beli ini karena cantik desainnya, sesuai sama kantong dan selain buat
nyimpan asi perah (asip) bisa dipakai buat nyimpan yang lain. Asal nggak berbau
tajam aja ya. Pernah aku nyimpan ikan di bawah freezer. Alhasil, asipnya bau
amis. Afiza ogah mimim asipnya. Hehe, nggak lagi-lagi deh. Selain itu, aku
jarang jauh dari afiza jadi jarang punya persediaan asip banyak. Ditambah lagi
disini sering mati lampu. Jadi nggak punya jadwal perah asi yang sama tiap
harinya.
2.
2. botol penyimpan asi
Aku beli 3 botol asi kaca merk baby pax. Beli
ini juga karena belum tahu kalau bisa memanfaatkan botol bekas minuman UC 1000.
Jadinya selain 3 baby pax itu aku punya 5 botol kaca bekas minuman UC 1000.
3.
3. cooler bag
punya cooler bag merk kalt. Tapi rada
nyesel sebenernya karena nggak begitu digunain. Jarang lama-lama jauh dari
afiza. Dan begitu dipake rembes ice gelnya. Kebetulan punya yang warna putih. Jadinya
rada ada jamurnya gitu karena sisa rembesan nggak langsung kering
4.
4. ice gel
ice gel yang aku punya sepaket sama cooler
bagnya 2 ice gel kecil dan 1 ice gel gede. Nambah 1 yang ice gel bisa panas bisa
dingin. Inipun juga nggak begitu aku pakai. Ya karena itu nggak pernah lama
pergi jauh dari afiza.
5.
Panci
Panci ini fungsinya khusus buat nggodok
botol penyimpan asip dan perlengkapan botol asip. Panci biasa aja sih. Maksudnyadibedain
dengan panci yang biasa dipakai untuk
masak sayur gitu.
6.
5. Penjepit
Fungsinya buat ngambil botol dan
perlengkapan lainnya setelah digodog. Biar nggak kepanasan gitu.
7.
6. Toples penyimpan botol
Aku pakai toples Tupperware yang emang
terkenal ketat tutupnya. Pengganti rak botol gitu. Hehe, memanfaatkan toples
yang ada di rumah. Yang penting pastikan setelah digodog, botol dan perlengkapannya
sydah kering
8.
7. Sikat botol dan sabun
pencuci
Untuk sikat botol, aku beli dipasar. Sabun pencuci
yang kupakai merk sleek yang emang khusus buat perlengkapan bayi
Nah, buibu, tak perlu ragu untuk memberikan yang terbaik
untuk anak. Repot sedikit tak apa. Ingat, seorang ibu diperintah untuk menyusui
anaknya hingga 2 tahun (QS. 2 :233) bukan memberI asi. Jadi, sebisa mungkin
ketika bersama bayi, disusui langsung tak perlu pakai botol :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar