dari bumi

Sayangku…
Sungguh aku menyanyagimu, Seperti bumi menyanyangi mataharinya. Hingga akhir waktu kelak, ketika matahari lelah memberikan sinarnya kepada bumi. Aku adalah bumi dan kau adalah mataharinya.


Sayangku…
Bumi sayang matahari karena bumi sungguh mengharapkan cintaNYA. Bumi berharap dengan menyayangi matahari, DIA akan menyayangi matahari dan bumi.

Matahariku…
DIA akan memberikan yang terbaik kepada hambaNYA. Termasuk bumi dan matahari. –amin-. Bukan dengan selalu mengiyakan semua keinginan kita tapi DIA akan memberikan yang terbaik kepada kita.

Matahariku…
Lihatlah, DIA memberikan kesenangan juga memberikan kesedihan, kehidupan dan kematian, hal yang enak dan tidak enak. Yahh, pastilah kita mengharap yang enak, tapi belum tentu yang enak menurut kita itu yang terbaik untuk kita.

Matahariku…
Coba perhatikan, bencana yang ada. Tentu kita tak mengharapkannya. Tentu semua inginkan hidup tenang tanpa sibuk dengan hal-hal yang tidak enak. Tapi tahukah kau, dibalik semua itu pasti ada yang ingin DIA sampaikan. Lebih mendekatkan diri denganNYA, memberik kesempatan unutk lebih berempati dengan saudara atau mendapatkan lahan baru untuk bekerja dari alam.

Matahariku sayang…
Jika DIA mencintai seorang hambaNYA, DIA akan memberitahukan kepada malaikatNYA, Jibril: sesungguhnya AKU mencintai si fulan, maka cintailah dia. Jibril pun mencintai fulan tersebut dan selanjutnya dia berseru di lapangan langit sesungguhnya DIA telah mencintai si fulan. Maka cintailah dia. Semua penduduk langit mencintai fulan tersebut. Dan selanjutnya seluruh penduduk bumi pun mencintai fulan tersebut.

Sungguh indah…
Bumi memang tidak pandai menguntai kata, tapi bumi ingin matahari mengerti dengan bahasa bumi ini. Bumi sayang matahari karenaNYA. Semoga DIA menyayangi bumi dan matahari karena bumi dan matahari saling menyayangi.

- dari bumi kepada matahari -